Sabtu, 30 April 2011

PILIH MEDIA


PILIH-PILIH TEKNOLOGI, METODE, DAN
MEDIA PEMBELAJARAN

            Di zaman yang serba maju seperti sekarang ini, dunia pendidikan dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan zaman, termasuk dalam proses pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran yang hanya terfokus pada guru dan penggunaan buku teks saja tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman. Apalagi jika ditemui masih ada kegiatan di ruang kelas di mana siswa mencatat materi dari buku milik guru, sedangkan guru yang bersangkutan hanya duduk menunggui, atau lebih parah lagi malah meninggalkan ruang kelas.
            Sekolah adalah tempat di mana siswa belajar berbagai ketrampilan hidup dan pengetahuan, supaya kelak setelah lulus mereka dapat memenuhi harapan dunia kerja. Namun ada beberapa hal yang kadang membuat siswa tidak mengikuti sepenuhnya kegiatan pembelajaran di sekolah, seperti kurangnya perhatian atau minat, kebosanan, atau terlalu sulitnya memahami materi pelajaran. Di sinilah diperlukan penggunaan media yang disertai dengan teknologi dan metode pembelajaran yang tepat..
            Metode pembelajaran adalah prosedur pengajaran yang dipilih untuk membantu siswa mencapai tujuan pelajaran atau untuk memasukkan informasi atau pesan. Metode pembelajaran dapat digolongkan ke dalam metode yang terpusat pada siswa dan yang terpusat pada guru. Metode pembelajaran yang terpusat pada siswa meliputi diskusi, pembelajaran kooperatif, game, simulasi, dan problem-solving. Metode pembelajaran yang terpusat pada guru misalnya adalah metode-metode presentasi, demonstrasi, latihan dan drill, dan tutorial.
Media pembelajaran didefinisikan oleh Sharon E. Smaldino dan James D. Russel dalam buku mereka “Instructional technology and Media for Learning” (2005) sebagai sarana komunikasi dan sumber informasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran. Ada beberapa manfaat penting dari penggunaan media pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Rudi Susilana dan cepi Riyana dalam buku mereka “Media Pembelajaran” (2008) bahwa media dapat menimbulkan gairah belajar, interaksi langsung antara siswa dengan sumber belajar, memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, serta meningkatkan kualitas belajar mengajar, karena pada umumnya hasil belajar dengan menggunakan media akan mengendap lama dalam memori siswa.
Ada banyak macam media pembelajaran, namun yang paling terkenal ada lima tipe dasar media, yaitu media yang berupa teks, audio, visual, media gerak, media manipulatif, dan orang. Contoh media teks adalah buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan sebagainya. Audio meliputi segala sesuatu yang dapat kita dengar – suara seseorang, musik, suara mekanik (mesin mobil yang sedang berjalan), keributan, dan sebagainya. Media audio bisa berbentuk live (langsung) atau rekaman. Media visual meliputi diagram pada sebuah poster, lukisan pada papan tulis, foto, grafik di buku, kartun, dan sebagainya. Tipe media yang lain adalah media gerak. Ini adalah media yang memperlihatkan gerak, termasuk videotape, animasi, dan sebagainya. Manipulative berupa tiga dimensi dan dapat disentuh dan dipegang oleh siswa, misalnya miniatur pesawat, dan sebagainya.
            Teknologi pengajaran adalah segala macam produk teknologi yang digunakan sebagai media pembelajaran, seperti TV, video maupun audio player, dan sebagainya. Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran dapat memaksimalkan pencapaian hasil belajar siswa, tergantung dari bagaimana guru memilih dan menggunakan teknologi untuk media pembelajarannya. Jika guru tidak pintar-pintar memilih media dan teknologi untuk kegiatan pembelajarannya, yang terjadi mungkin tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal ini, siswa tidak dapat mencapai hasil maksimal, dan kegiatan pembelajaran justru berubah menjadi sebuah arena pamer teknologi atau hiburan yang serba tanggung: hiburan bukan, media pembelajaran juga tidak sepenuhnya.
            Untuk dapat memilih media, teknologi, serta metode mana yang paling tepat untuk kegiatan pembelajarannya, ada beberapa acuan yang harus dipertimbangkan. Pertama, kenali karakteristik siswa. Sangat perlu dipertimbangkan, seperti apakah sikap siswa kita terhadap pelajaran, sebaik apa ketrampilan dan minat membaca mereka, keadaan sosial-ekonomi mereka, dan sebagainya. Kalau siswa kita tidak begitu tertarik, bahkan cenderung apatis terhadap pelajaran Sosiologi karena harus menghafal, misalnya, guru harus memilih media yang dapat merangsang minat mereka, seperti penggunaan video.
Guru dapat mengawali pelajaran dengan memutarkan video tentang kebudayaan suatu daerah dan dilanjutkan dengan kegiatan diskusi kelompok untuk membahas beberapa pertanyaan tentang budaya dalam video yang baru saja diputar, yang mengarah pada kesimpulan serta pendapat siswa tentang budaya itu. Cara ini akan lebih efektif dari pada siswa disuruh mempelajari buku teks tentang budaya tersebut, lalu diberi tes berupa beberapa pertanyaan tentang teks yang sudah (atau dianggap sudah) mereka baca.
Kedua, lihat tujuan pembelajarannya. Sebagai contoh, apakah guru berharap bahwa di akhir pelajaran kelak siswa dapat mengungkapkan pendapat mereka tentang suatu issue, dapat menjelaskan cara-cara melakukan sesuatu, dapat menjelaskan proses terjadinya gunung meletus, dan sebagainya. Kalau tujuan pembelajaran adalah supaya di akhir pelajaran siswa dapat menjelaskan proses terjadinya hujan dalam Bahasa Inggris, misalnya, guru dapat memilih media gerak yang berupa gambar video yang memperlihatkan proses terjadinya hujan tersebut. Metode yang dipilih bisa merupakan gabungan antara demonstrasi, latihan, serta diskusi.
Ketiga, pikirkan tentang cara mendapatkan atau membuat media yang kita perlukan. Kalau dirasa terlalu sulit untuk mendapatkan atau membuat media yang kita inginkan, kita bisa mengubah pilihan kita.
Keempat, media yang kita gunakan hendaklah praktis dan aman digunakan. Jangan sampai kita ingin menggunakan media untuk membantu proses pembelajaran, namun yang terjadi malah kita kehabisan waktu untuk mempersiapkan media tersebut. Kalau kita ingin menggunakan media yang berupa gambar-gambar, grafik, serta beberapa keterangan dengan menggunakan teknologi in focus (LCD), misalnya, kita harus memikirkan segi kepraktisannya. Kalau kita tidak bisa mempersiapkan lap top/ komputer, LCD, sekaligus layarnya sebelum pelajaran dimulai, atau semua perangkat tersebut sudah terpasang di satu tempat khusus (ruang multimedia, misalnya), sebaiknya kita pilih media lain.
            Satu-satunya hal yang mungkin menjadi kelemahan penggunaan media adalah waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkannya memang agak lama. Hal ini pula yang mungkin membuat para guru masih enggan mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan metode, media, serta teknologi pembelajaran yang modern, dan lebih memilih dikatakan “kuno” karena mengajar hanya dengan bermodal buku teks dan ceramah.        
Kalau kita sudah mempertimbangkan semua acuan di atas, kita tidak perlu ragu lagi untuk menentukan pilihan akan metode, media, serta teknologi pembelajaran yang akan kita gunakan di kelas. Kita tidak boleh juga malas mempersiapkan media pembelajaran, karena manfaatnya sungguh besar bagi siswa kita.


0 komentar:

Posting Komentar